Selasa, 01 September 2009

Tegarlah Sahabatku

Sewaktu kuliah dulu aku punya 2 orang sahabat dekat. Sebutlah nama mereka dengan Anti dan Cindy. Semester pertama kuliah aku bertemu dengan Anti, aku dikenalkan ke Anti oleh Cindy sebagai temannya sewaktu di SMA. Cindy adalah temanku sewaktu SD dulu, jadi aku lebih dekat dengannya. Kemana mana kita bertiga selalu bersama, ke kampus, ke toko, ikut acara organisasi dan berbagai petualangan seru sering kita lalui bersama. Tak jarang teman temanku yang lain sering bertanya apabila mereka melihat ketika diantara kita hanya jalan berdua saja. rasanya ada yang tak lengkap bila satu diantara kita tidak bersama.

Kedua sahabatku punya karakter yang berbeda. Aku menghargai mereka karena mereka punya sikap yang unik dan menjadi ciri khas mereka. Cindy orangnya kreatif dan aktif dalam bidang seni maupun berorganisasi, karenanya pada satu periode dia pernah menjabat sebagai ketua dewan tapi dia juga agak keras kepala. Anti adalah seorang yang punya pribadi lembut, penyayang, perhatian, dan punya rasa sosial yang tinggi. dia terkadang menjadi penengah diantara Aku dan Cindy yang sama-sama agak keras. hal inilah yang membuat persahabat ini terasa indah. ada hal hal yang tertentu yang kita tidak bisa bersepakat dalam suatu masalah. karena kita punya sikap dan cara pandang berbeda. tapi perbedaan itu yang membuat kita bersama sampai saat ini.

Di tahun ketiga kuliah Cindy semakin jarang bertemu dengan kita (aku dan Anti). Mungkin karena aktifitas ektrakurikulernya kebanyakan, ataukah karena memang dia yang ingin jauh dari kami berdua... entahlah aku juga tak mengerti jalan fikirannya. Aku hanya mengira alasan menjauhnya dia, karena dia merasa kita tidak setuju atas hubungannya dengan Pacarnya. Sebutlah namanya Dani, seangkatan dengan kita dan pernah sekelas waktu tingkat pertama.

Yang membuat aku tak suka dengan Dani, pertama, karna dia pemabuk. pernah dalam kelas saat kuliah tentang tauhid dia datang dengan beberapa teman dalam keadaan habis minum minuman keras.. trus adu bicara lagi dengan dosen tentang ketuhanan. Saat itu teman-teman lain pengen keluar dari kelas karena ga tahan sama ocehannya, tapi karena untuk menghargai Dosen ,mereka tetap bertahan sampai dosen itu sendiri yang menutup diskusinya yang kacau. Kedua, karena pacarnya banyak. Aku kasihan sama Cindy yang hampir tiap kali dia ketemu sama Dani selalu bertengkar. Entah itu karena cemburu, curiga ato hal-hal kecil yang bisa buat pertengkaran hebat buat mereka. Seluruh teman2 dikampus yang kenal sama Cindy dan Dani sudah memperingatkan dia. Tapi begitulah wataknya. semua nasehat yang masuk dianggap sebagai bentuk ketidaksukaan mereka terhadap pacarnya.

Sampai pada tahun terahir kuliah, Cindy semakin menarik diri dari kita berdua. Anti semakin khawatir dengan keadaan Cindy. Aku hanya bilang ke Anti "Dia punya alasan sendiri untuk jauh dari kita dan itu adalah pilihannya. sudah cukup usaha kita untuk menasehati dia. Dia sudah dewasa untuk tau resiko pilihannya".

Sampai suatu saat Cindy datang kerumah Anti sambil menangis. Aku yang ada disitu ikut mendengarkan apa yang dia katakan sambil memperhatikan matanya yang lebam. Ketika aku diminta untuk bicara aku langsung memuntahkan seluruh isi hatiku. Tanpa aku sadar begitu kalimat pertama sampai terahir yang keluar adalah kalimat hinaan buat dia. Aku tak sadar aku telah menjatuhkan harga diri temanku di depan orang orang yang ada disitu. Aku marah, Aku berteriak dan Aku menangisi sikap sahabatku. Sikap yang tidak peduli akan dirinya yang telah disakiti, dipukuli, dan dianiaya fisiknya. Masihkah dia merasa itu adalah bentuk cinta Dani ke Dia? ataukah dia yang tak pernah sadar jika selama ini dia disakiti karena Cintanya yang sangat besar?? saat itu tubuhku gemetaran karana tak kuasa menahan amarahku. Sahabatku telah ku lukai perasaannya. Malam itu dia pulang tanpa pamit pada orang rumah, dijemput oleh Dani dengan disertai ancaman baginya.

Setelah peristiwa itu aku terus merasa menyesal akan apa yang telah kulakukan pada sahabatku. Bukannya mensupport dia atau membantu dia keluar dari masalah aku malah menceramahi dia dengan kata kata yang menyakitkan. Sebagai manusia aku juga tak luput dari salah dan khilaf. Aku tak berhak menghakimi dia, Aku tak punya hak untuk menentukan mana yang baik dan buruk untuknya. Tapi akankah kalian diam, disaat orang yang kalian sayangi diperlakukan dengan semena mena? TIDAK...dan Tidak akan pernah diam... Kalu seperti kata Tanteku " Langkahi dulu Mayatku sebelum hal itu terjadi"

pertengahan tahun 2008 aku mendengar sahabatku telah menikah dengan Dani. Aku tak yakin akan hal ini sampai ahirnya dia menelponku untuk mengatakan kebahagiaannya. Aku senang karena dia telah menikah, ahirnya usahanya tidak sia sia. Dan aku lebih bahagia lagi karena dia masih menganggapku sebagai sahabatnya yang layak diberitahu akan rasa bahagianya. Ternyata dia tidak memendam rasa karena perbuatanku. Tapi yang aku heran kenapa Aku dan Anti tidak diundang pada saat akad nikahnya? Aku hanya mengira alasannya karena dia tidak ingin melihat kedua sahabatnya bersedih di hari bahagianya. Dan ternyata butuh perjuangan besar untuk meyakinkan keluarga Cindy untuk menerima Dani dan aku merasa itu adalah hasil jerih payah sahabatku seorang diri.

Setelah dia menikah aku tak pernah lagi dengar kabar darinya, no Hp nya juga aku ga dikasih. Sampai setelah aku sahur semalam Cindy nelpon lagi. Kata pertama yang diungkapakan adalah "Alhamdulillah ci, Alhamdulillah karena semua sudah selesai".
apa yang selesai Cin???
Aku sudah bercerai dari Dani.
Ha ... Secepat itukah??? kataku.
ini sudah keputusannku, Katanya.
Aku tak tau harus bilang apa. Apakah aku harus bersyukur atas cerainya dia dari suaminya. Ataukah prihatin dengan keadaannya skarang. tapi semuanya terjawab setelah dia cerita kepadaku alasan dia sampai mengambil keputusan seperti itu.

1 minggu setelah mereka menikah, Dani meninggalkan Cindy untuk pulang ke kampungnya. katanya ditelpon sama ibunya untuk pulang. Dani ahirnya balik lagi ke Cindy setelah 2 bulan dikampungnya dengan membawa masalah baru. Dani menuntut cindy untuk menandatangani surat ijin menikah lagi. dan ternyata wanita yang akan dia nikahi adalah pacar yang telah lama ditinggalkannya disini. dan wanita itu baru 2 hari melahirkan anaknya. Sanggupkah kalian merasakan ini?? Orang yang begitu kalian cintai tiba-tiba datang hanya untuk me Madumu dengan wanita lain???? Dia.... Sahabatku yang telah bertahun tahun memperjuangkan cintanya, bahkan rela kehilangan Sahabatnya, Keluarganya, dan orang-orang yang dicintainya, hanya untuk seorang Laki-laki yang tidak tau berterima kasih.

Tapi dia tetap sahabatku.. Seorang wanita Tegar, yang mampu melalui semua cobaan hidupnya seorang diri. Disaat orang lain mencemooh dan menyudutkan dia, dia tetap dalam ketetapan hatinya. Aku salut akan kekuatan dan ketegaran Hatinya, Aku bangga karena punya seorang sahabat seperti dia. Namun Tuhan berkehendak lain.. Semoga inilah Hadiah Allah kepada Sahabatku yang selalu duduk menitikkan Air matanya di sepertiga malam-malam indahnya.

Note:
To Angkatan 2007 IAIN Gorontalo Fakultas Syariah I Miss All
To Fery, Uten, Rosidah dan Muslih makasih bantuannya Di Pengadilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar