Rabu, 31 Desember 2014

Happy New Year 2015

Malam terakhir di tahun 2014

Saat paling bagus buat merenung. Apa yang sudah tercapai ditahun ini dan yang belum tercapai. yang sudah tercapai banyak, tak terhitung jumlahnya, dan yang belum tercapai mungkin belum kehendak Allah untuk memberikan apa yang kuinginkan. Bagiku apa yang terjadi sampai dengan saat ini adalah pemberian terbaik dari Allah SWT.

Aku ingat ini adalah pergantian tahun yang ke 5 yang Aku habiskan dirumah. Biasanya sebelum menikah saat pergantian tahun begini Aku pasti lagi hangout bersama teman berada di pusat keramaiaan kota. Sore tadi Aku dapat telepon dari temanku Ani bertanya 'Kemana aku akan menghabiskan malam tahun baru ini? Kujawab 'Yah.. seperti biasa Nou.. dirumah saja... jaga anak anak yang sudah terlelap tidur, ditemani suara petasan yang tiada henti menyerang dari depan maupun belakang rumah'. Kamipun tertawa dengan perubahan kehidupan kami setelah menikah.

Banyak perubahan yang yang kurasakan setelah aku menikah. salah satunya saat malam tahun baru begini. Biasanya Aku keluar malam, pulangnya paling sebelum jam 5 subuh, jajan sana sini sampai dompet tak berisi. Paling enak kalau jalan kerumah teman yang buat acara makan. Kalau itu agak meringankan anggaran. Asal jangan sampai ketemu sama sepupu yang minta ditraktirin, dijamin pasti pulang gigit jari. Lelahnya minta ampun karena jalan kaki (kenderaan dilarang masuk ke tempat acara),  ataupun macet, ditambah dengan mata yang minta ditutup. Maka genaplah sudah warna warni rasanya bagaikan petasan yang bunyinya tak karuan.

Kalau sekarang tahun barunya adem ayem dirumah saja, habis ninaboboin anak anak, main internetan, coret sana, coret sini, pastinya tidak ada anggaran yang terbuang percuma. Mau liat petasan nebeng sama tetangga, tak perlu takut terserempet kenderaan atau petasan yang nyasar meledak di kaki. heheheh... Perut kenyang walau hanya ditemani biskuit dan segelas air, tak ada rasa lelah, dan yang paling penting besoknnya badan tetap fit. itulah perubahan yang terjadi setelah aku menikah tapi semuanya perubahan ke arah yang positif toh?

So.... buat teman teman teman  " Happy New Year 2015. Semoga Ada Banyak Hal Indah di Tahun Ini"

Jumat, 12 Maret 2010

Sayangi Orang Tua Kita

KISAH DI MEJA MAKAN Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya ...pun ringkih.

Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh kebawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak.

Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. "Kita harus lakukan sesuatu," ujar sang suami. "Huh.. aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini." Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan.

Di sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, disaat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek. Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada air mata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan apapun darinya. Tiap kali nasi yang dia suap, selalu ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Namun, kata-kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi. Anak mereka yang berusia 6 tahun hanya memandangi semua dalam diam.

Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. "Kamu sedang membuat apa anakku sayang?". Anaknya pun menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu dan mangkok buat ayah dan ibu, untuk makan, saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan." Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmata pun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, bahwa ada sesuatu yang harus diperbaiki. Mereka makan bersama lagi di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda.

Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak lagi meraut untuk membuat meja kayu.


Sahabat, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak.

Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap "bangunan jiwa" yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak. Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk merekalah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan.

-Jika anak hidup dalam banyak kritikan, ia akan belajar mengutuk.
-Jika anak hidup dalam kekerasan, ia belajar berkelahi.
-Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar jadi pemalu.
-Jika anak hidup dalam rasa dipermalukan, ia belajar terus merasa bersalah.
-Jika anak hidup dalam toleransi, ia belajar menjadi sabar.
-Jika anak hidup dalam dorongan, ia belajar menjadi percaya diri.
-Jika anak hidup dalam penghargaan, ia belajar mengapresiasi.
-Jika anak hidup dalam rasa adil, ia belajar keadilan.
-Jika anak hidup dalam rasa aman, ia belajar yakin.
-Jika anak hidup dalam persetujuan, ia belajar menghargai diri sendiri.
-Jika anak hidup dalam rasa diterima dan persahabatan, ia belajar mencari cinta di seluruh dunia.

Betapa terlihat di sini peran orang tua sangat penting karena mereka diistilahkan oleh Khalil Gibran sebagai busur kokoh yang dapat melesatkan anak-anak dalam menapaki jalan masa depannya. Tentu hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini dan tentu kita selalu berharap generasi yang akan datang harus lebih baik dari kita.... Link download video ini:

Pemberian Paling Istimewa

(dari Catatan Sakti Wibowo, 9 maret 2.29 am)
"Sebuah PEMBERIAN terasa mewah saat dilakukan sebelum DIMINTA."

Seorang suami menunggu bertahun-tahun... untuk tangannya dicium sang istri saat dirinya pulang kerja. "Rasanya seperti prajurit pulang perang membawa kemenangan," katanya.

Untuk hal sesederhana itu...?

"Itu bukan hal sederhana, melainkan sesuatu yang sangat istimewa," jawabnya, bangga.
Oh, maksud saya, bukan 'mencium tangan'-nya yang sederhana. Jika saja komunikasi berjalan dengan baik, dia tidak perlu menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan perlakuan semacam itu. Yang perlu dia lakukan hanya sederhana saja, 'menyampaikan' keinginannya kepada sang istri [dan itu tidak memakan waktu lebih dari lima menit], maka terhindarlah dia dari siksaan menunggu bertahun-tahun.

Benarkah demikian?

Kawan, komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam membangun hubungan. Entah itu dalam konteks pasangan, hubungan orang tua-anak, relasi kerja, pertemanan... dan sebagainya. Namun, jika komunikasi diterjemahkan semata-mata pada aspek verbal, tentulah tidak demikian realitanya. Faktanya, persentase bahasa nonverbal jauh lebih besar dibanding verbal.

Mau tahu buktinya?

Seorang istri mengeluh karena suaminya tidak pernah mengucapkan "i love you" sepanjang 3 tahun pernikahannya. Lalu dia mendatangi pakar komunikasi.

"Sederhana saja, ungkapkan apa yang Anda inginkan itu agar suami Anda mengerti! Suami Anda tidak mengucapkan 'cinta' barangkali karena dia tidak mengetahui betapa pentingnya hal itu bagi Anda. Kalau Anda sampaikan, saya yakin suami Anda tidak akan keberatan melakukannya."

Dan, benar! Sejak si istri menyampaikan hal itu kepada suaminya, sejak saat itulah sang suami rajin mengucap 'i love you', 'i miss you,' dan segala macam kalimat cinta dengan sejuta bahasa.

Apakah dia menikmatinya? Ternyata tidak! Dia merasakan kalimat itu hambar.

"Saya ingin dia mengucapkan itu sebelum saya minta," katanya!

Ya... terkadang, kita merasakan suatu kata yang natural itu lebih mewah daripada kata yang sama yang diucapkan berulang-ulang setelah diminta. Sebab, saat sesuatu baru dilakukan setelah didahului dengan permintaan, ada semacam aura keterpaksaan, tidak natural, tidak alamiah, rekayasa, dan membuat sesuatu termanipulasi.

Adalah PENTING untuk mengerti sebelum diberitahu. Sebab, bisa jadi seseorang menahan diri untuk 'memberitahu' karena mengharapkan sesuatu berjalan natural tanpa manipulasi. Artinya, jika orang tersebut pada akhirnya 'mengatakan' apa yang dia inginkan, dia telah memutuskan untuk tidak mengharapkan lagi sesuatu yang natural. Anda telah kehilangan kesempatan memberikan yang termewah untuk orang yang Anda sayangi!

Adalah PENTING untuk memahami bahwa 'komunikasi' tidak sebatas pada kata-kata verbal. Jadi, memahami orang lain bukan sekadar mengerti apa yang dia ucapkan. Jika mata adalah jendela hati, maka kita bisa menyelami keinginan itu dari sana. Selamilah matanya, dan temukan keinginan-keinginan tersembunyi yang tidak dia katakan! Sebab, di sanalah dia berharap Anda memberikan sesuatu yang paling istimewa, walaupun itu sederhana!

Sebuah catatan kecil, sepulang dari Ciangsana.

Kamis, 11 Maret 2010

Sejam Bersama Para Lelaki

Semalam setelah pulang dari acara ulang tahun Sepupuku, Aku belum langsung pulang kerumah. Jalan jalan dimotor bersama temanku menghirup udara malam yang dingin. Sebenarnya sudah pengen pulang rumah tapi berhubung aku sedang kenyang dan setelah ku fikir dengan keadaan seperti itu aku Tak bisa tidur maka kuputuskan saja untuk ikut dengannya.

Jalan yang kami tempuh melewati rumah rekan kerjanya, saat itu ada sekitar 3 orang yang duduk diteras,  temanku langsung singgah untuk menyapa mereka dan ternyata mereka bertiga adalah rekan sekantor. Selang berapa menit kami duduk ada lagi seorang rekan kerjanya yang datang.

Mereka membicarakan masalah yang terjadi dikantornya. Ada sedikit masalah diantara mereka, aku tahu masalahnya karena temanku pernah cerita. tapi aku berusaha untuk tidak ikut campur karena  yang mereka bahas adalah interennya mereka dan mungkin akan lebih bebas lagi mereka bicara kalau seorang wanita tidak ikut campur... secara hanya Aku seorang yang duduk diantara 5 orang pria. Ahirnya dengan gaya cuek sambil main game di Hpku Aku duduk diantara mereka. Konsen dengan game yang kumainkan tetapi sesekali menyimak mereka bicara.

Ini kali pertama Aku duduk diantara laki laki ketika mereka membicarakan masalah pekerjaan dan keluarga. dari hasil analisa yang belum tentu akurat aku membuat kesimpulan sendiri tetang 5 orang pria ini.

Pria Pertama: Adalah seorang dengan tipe pemimpin.  Ini dilihat dari cara dia bicara, mengarahkan teman temannya. agak keras dan sedikit menekan

Pria Kedua: Punya rasa sosial tinggi, care terhadap teman, tapi ketika dia punya ide dia terlalu takut untuk mengungkapkannya sehingga dia bisa berubah sesuai dengan situasi yang dominan

Pria Ketiga: Walupun sebenarnya malam itu dia banyak bicara tapi menurutku dia adalah tipe pendiam dan pemikir. Banyak idenya tapi terbiasa untuk didiamkan. tingkat kepeduliannya tinggi terhadap teman karena perasaanya peka.

Pria Keempat: Malam itu dia tidak banyak bicara tapi aku yakin kalau dia orang yang banyak omong. Sedikit sombong atau Baraba..hahahah... Keras kepala dan tidak punya pendirian, Ketika dia melihat orang yang dengan posisi kuat dialah orang pertama yang akan ada disamping orang itu. Jadi akan gampang orang lain mengendalikan dia

Pria Kelima: adalah pria yang menurutku unik. Unik karena baru kali ini aku ketemu dengan sifat seorang pria yang begitu lemah. Dan maaf.... malam itu aku mengatai dia BODOH... Bodoh karena terlahir sebagai pria yang dimata wanita seharusnya dia kuat tapi kenyataanya dia lemah. Lemah karena tak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. meminta orang lain untuk turut memikirkan masalah keuangannya yang seharusnya dia sebagai kepala keluarga tahu akan hal itu. Hidup dibawah bayang bayang orang tua dan keluarganya, tidak dapat melepaskan keluarga untuk ikut campur dalam kehidupannya. Mungkin karena dia anak satu satunya, begitu dimanja sehingga menjadikan dia lemah dan dikendalikan oleh keadaan. Umur boleh mendekati 30 tahun akan tetapi pemikiran layaknya anak SMA.

Entah mengapa Aku begitu tertarik dengan kejadian Semalan dan pria Kelima ini??? mungkin baru kali ini aku ikut bergabung dengan pembicaraan para Pria dengan berbagai masalah yang mereka hadapi. Dan untuk Pria Kelima saat itu aku menyesal mengatakan dia Bodoh karena dari segi pemahamanku sebagai wanita masalahnya tidak pantas untuk dikatakan di depan teman temannya. dan juga pemahamanku yang sudah menjadi standar dalam fikiranku bahwa laki laki itu harus kuat.. dan harus tetap kuat apapun dan dimanapun dia. dan ketika aku bertemu dengan orang seperti dia rasa heran sekaligus takjubku muncul.

Ternyata Laki Laki bisa menjadi lemah disebabkan begitu banyak tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Tanggung jawab sebagai seorang pemimpin, pencari nafkah, dan berbagai kewajiban lainnya dan wanita tidak pernah tahu betapa kuatnya mereka berusaha untuk bisa memenuhinya agar dia dan harga dirinya tetap tinggi didepan orang orang yang dilindunginya

Untuk Lelakiku : Terima Kasih telah memberiku kesempatan memahami Duniamu

Kamis, 25 Februari 2010

Guru dan Keridhaannya

Bapak Ahmad Guntur seorang guru SMPN 20 kota Jambi dituntut 3 bulan penjara dengan masa percobaan 6 bulan karena menampar seorang siswanya M Triyadi yang tertangkap menonton film porno ditelepon genggamnya pada saat pelajaran. 

Seorang guru yang seharusnya begitu dimuliakan, Dihargai dan diperlakukan dengan lemah lembut saat ini mendekam dipenjara hanya kerena dia menghukum siswa yang kedapatan melanggar aturan. apa yang terjadi dengan dunia pendidikan saat ini????

Tahukah kalian  setiap ilmu yang kalian dapatkan itu karena bimbingannya? kalian bisa menggunakan bahasa yang teratur itu berkat pengajarannya? karena ilmunya kalian bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, hidup yang berkecukupan, sukses dalam hubungan bermasayarakat. menjadi seorang pejabat, pengusaha, karyawan biasa, pemusik ,bahkan seorang pengangguran pun tahu mengapa dia sampai mengaggur... itulah hasil kerja seorang guru... tidakkah kalian sadar???

Tahukah kalian seorang Imam yang ter mashur yaitu Imam Syafi'i yang tidak diragukan lagi ilmunya. yang sudah menjadi Mufti pada usia 12 tahun, tempat setiap ulama dari berbagai belahan dunia menimba ilmu. Dia harus meninggalkan majlisnya untuk berdiri didepan pintu sambil menunduk memberi penghormatan kepada seseorang yang lewat di dalam mejlisnya walaupun orang itu hanyalah seorang bocah kecil. dan ketika ditanya kepadanya "Siapakah dia yang lewat itu, sehingga Engkau mengabaikan kami yang ada dalam majlismu? Imam Syafi'i menjawab dia adalah Anak dari Guruku. karena ayahnya aku bisa menjadi seorang imam. maka aku berkewajiban menghormati anaknya pula agar dia redha akan setiap ilmunya yang diberikan padaku..

Dan tahukah kalian ketika Hirosima dan Nagasaki di bom atom oleh Amerika, dimana seluruh bangunan di Jepang hancur, jutaan manusia meninggal dunia, lumpuh perekonomian. Apa yang ditanyakan oleh Kaisar Jepang pada Jendralnya? " Apakah diantara manusia yang selamat masih adakah 2 golongan manusia? "Apakah 2 Golongan Itu Kaisar" tanya Jendralnya. Kaisar Menjawab "Guru dan Wanita" Jendaral langsung menjawab "masih Ada yang Mulia. "Segera Cari dan selamatkan setiap Guru dan Wanita, aku akan kembali membangun Jepang dan menjepangkan seluruh dunia dengan dua golongan manusia itu" Titah sang Kaisar. Kaisar tidak bertanya tentang keluarganya, ataupun para jendralnya yang masih hidup. Dia hanya bertanya Keadaan Guru yang akan mendidik generasinya Serta Wanita yang akan melahirkan dan memperbanyak penduduk Jepang. Dan pembuktinya saat ini, teknologi tercanggih berkiblat dari Jepang, setiap produk jepang masuk dan bisa diterima diseluruh dunia. Siapakah Penggeraknya?? dan Bisakah kita bercermin dari Jepang?

Guru Guru di Jepang begitu dihormati sampai sampai seorang Gubernur dan Istrinya harus memberi penghormatan kepada Orang awam yang kebetulan hadir diacaranya, karena orang tersebut adalah Guru dari Anak Anak mereka. Dan lihatlah apa yang terjadi di indonesia.??? Seorang Guru harus mendekam dipenjara hanya kerena dia menghukum muridnya yang jelas jelas bersalah. miris memang.

Dan Tahukah Kalian ketika Rasulullah mengatakan bahwa dirinya diibaratkan sebagai kota ilmu, sementara Ali bin Abi Thalib adalah gerbangnya ilmu. Saat ditanya kepada Ali Bin Abi Tholib Apa Kunci untuk masuk pada gerbangnya?? Ali Menjawab "Muliakan Gurumu agar Dia Ridha atas setiap Ilmu yang ada padamu"

Buat Teman temannku



Lihatlah Dirimu dan Pencapaianmu saat ini
Dirimu Saat ini adalah Hasil Maha Karya dari Guru Gurumu terdahulu
Berterima kasih pada Guru kalian
Atau Muliakanlah dia saat bertemu denganmu
Agar dia Ridho akan setiap ilmunya.

Buat Guru Guruku: Aku Meminta Keridhaanmu atas setiap ilmu yang ada padaku

Senin, 15 Februari 2010

Bagaiman Bisa Memahami Wanita

Kedengarannya judul ini sederhana, namun ternyata banyak ayah, suami, sahabat, atau keluarga yang bertahun-tahun tidak mampu memahami seorang wanita. Dalam perilaku keseharian seorang lelaki, masih sangat banyak wanita merasa tersia-sia, tak berharga dan terasing. Siapa yang salah kalau begini, apakah para lelakinya—yang dianggap tidak mau peduli dan empati—atau kita salahkan saja wanita, yang tidak mau mengerti lelaki.

Salah satu sifat seorang muslim ideal adalah salah satunya ia mampu memperlakukan wanita dengan baik. Intinya menjadikan wanita makhluk mulia yang juga dimuliakan. Ingat ketika ada seorang sahabat yang bertanya pada Rasulullah, “ya Rasulullah, siapa yang aku harus hormati dan dimuliakan”, jawaban Rasul adalah “ibumu,…ibumu,…dan ibumu”.

Dengan begitu, menjadi sebuah keniscayaan kalau kita juga berusaha semaksimal mungkin menghormati wanita, bahkan kalau perlu memuliakan mereka. Pertanyaannya, bagaimana kiat memahami wanita.

1. Pahami bahwa wanita memang beda
Wanita kadang bagi pria sulit bisa dipahami. Orang bisa saja telah menikah dan mungkin telah bertahun-tahun bergaul dengan wanita. Namun, yakinkah bahwa ia telah mengenal dan memahami wanita dengan baik. Belum tentu, tidak ada jaminan panjangnya usia perkawinan menjadi sebuah kepastian bahwa seorang lelaki telah memahami wanita. Dalam konteks ini, salah satu kunci memahami wanita kita harus menyadari bahwa mereka adalah “makhluk yang berbeda”, maksudnya, berbeda dalam cara pikirnya, dari pria, berbeda secara hormonal dan tentu saja secara fisik berbeda pula. Emosinya juga, yang mengalir dari tubuhnya jelas juga tidak sama.

2. Bersabar atas ketergesaan dan emosional wanita
Kata sebuah riwayat, wanita berasal dari tulang rusuk Nabi Adam AS. Karakter tulang rusuk ini sendiri memang unik. Dibiarkan ia akan bengkok alias melengkung. Ditarik terlalu keras ia akan patah. Jadi kalau sampai detik ini anda belum memahami wanita, bersabarlah, dan tetaplah berbuat baik. Siapa tahu dengan kesabaran baja yang kita miliki, kita pada akhirnya mampu menemukan celah-celah dalam memahami dan mengenali seorang wanita dengan baik.

3. Sadari bahwa ada manfaat yang besar saat pria mampu memahami wanita
Ada begitu besar manfaat yang didapat saat seorang pria memahami wanita. Salah satu buah dari kemampuan ini adalah ia akan dengan mudah mengetahui keinginan wanita. Begitu tahu tentang keinginan wanita, maka seorang pria akan lebih bisa diterima dan menjalin komunikasi, hubungan, abhkan ikatan dengan seorang wanita. Dengan memahami wanita, maka pria tersebut akan menjadi pria yang lebih baik ketika bersosialisasi dan bercengkerama dengan wanita. Sebaliknya, seorang pria yang mampu memahami wanita, sebaiknya ia juga membuka diri agar juga mudah dipahami wanita. Manfaat ketika wanita mengetahui keinginan seorang pria juga tak kalah sedikit? Dengan mengetahui sesuatu yang menjadi keinginannya, maka wanita akan mampu memahami dirinya sendiri. Karena terkadang ketidakmampuan wanita dalam memahami dirinya, akan menyebabkan kesulitan komunikasi dengan pria, baik dalam konteks pertemanan ataupun dalam konteks pasangan hidup saat ia berkeluarga.

4. Pahami Wanita Secara Sederhana
Kalau ingin memahami wanita, gunakan bukan cara dalam kaca mata wanita. Gunakan saja cara pria. Dan jangan lupa, memahami wanita tidak sekedar memahami apa adanya. Memahami wanita butuh sentuhan khusus dan gaya. Artinya keinginan wanita sebenarnya that’s quiet simple. Tapi pada kenyataannya banyak pria tidak memahami keinginan wanita. Banyak pria tak mampu memahami keinginan wanita, dan banyak pula wanita gagal ketika menyampaikan keinginannya kepada pasangan. Terkadang wanita berpikir, “Men are so egois.

Pada saat yang sama, banyak pria berpendapat : “Buat apa gue susah-susah memahami keinginan wanita?” Jawabannya adalah untuk cinta. Tidakkah para pria sadar ketika pria mengetahui keinginan wanita, maka dia akan dapat mencintai wanita dengan lebih baik. Selain itu, pria akan dapat pula memanipulasi wanita. So, men are being manipulator for women? Hmmm. Jangan berpandangan bahwa manipulator akan selalu negatif. Menjadi manipulator yang baik, yaitu pria yang mampu menggerakkan cinta dari pasangannya. Manipulator dapat memainkan peran sebagai pasangan yang mampu mengerti dengan empati. Manipulator dapat menggunakan semua karakter positif yang dimiliki oleh pasangannya. Manipulator dapat menyelewengkan semua karakter negatif yang dimiliki pasangannya. Manipulator dapat menjadi dalang (mendalangi), pemimpin dalam sebuah perjalanan cinta.

5. Tuluslah dalam mencintai Wanita
Seluruh kesulitan pria saat menghadapi beratnya persoalan memahami wanita akan hilang seketika begitu ia mempersembahkan ketulusan dan kesucian cintanya. Maksudnya, sejumlah ketidakmengertian akan segera terkalahkan manakala cara pandang yang digunakan tidak sekedar ingin dimengerti dan ingin dipahami semata. Justeru kerelaan berkorban, berbagi serta memuliakan wanita akan meluluhkan benteng-benteng kekakuan hubungan yang terjalin antara pria dan wanita.

Tetaplah mencintai wanita dengan apa adanya, tulus dan penuh kesucian. Mereka juga nanti pasti akan dengan rela membuka pintu-pintu perasaan, pikiran, keinginan serta kesetiaan pada para suami mereka (jika mereka adalah suami isteri).

Wallahu’alam, bishowwab.

Sulitnya Memahami Wanita

Wanita…hatinya seperti padang tandus, jika kau air maka janganlah menyiramnya terlalu banyak karena akan mengikisnya

Dan jangan terlalu sedikit karena kau takkkan berarti apa-apa….
Berikanlah secukupnya disaat dia membutuhkannya, maka padang tandus itu akan menjadi padang rumput yang memberi kehidupan…..

Sulitkah memahami wanita??
Bersama wanita itu seperti menggenggam pasir…
Dia akan keluar dari sela2 jari jika terlalu kuat menggenggamnya, apalagi kalo malah melepasnya dua-duanya hanya akan menyebabkan kita kehilangannya…
Jadi kita harus menggenggamnya dengan penuh perasaan…..

Mungkin curhat seorang suami dibawah berikut dapat memberi kelegaan bagi pria-pria yang membutuhkan gambaran tentang begitu misterius nya seorang wanita, yang kelihatannya dangkal namun sebenarnya curam dan tak berdasar.

Selamat membaca

Sulitnya memahami seorang wanita, ternyata bukan mitos semata. Meski waktu pacaran memang sudah terasa sulitnya, saya pikir setelah menikah lebih mudah memahami wanita. Ternyata, makin sulit! Berdasarkan hasil pengamatan saya, ternyata justru hal-hal kecil dari sisi kehidupan seorang wanita yang paling sulit dipahami.


Semua orang juga tau kalo wanita itu senang shopping. Saya juga senang menemani istri shopping; lumayan bisa ikutan “cuci mata”…he..he… Kalo saya sih ( mungkin hampir semua pria juga sama ) selalu straight to the point, niat mau beli sepatu, langsung ke toko sepatu dan tak sampai tigapuluh menit belanjaan sudah di tangan. Sedang istri tercinta yang tadinya dari rumah niatnya cuma mau beli jepit rambut membutuhkan waktu lebih dari dua jam! Itupun akhirnya sang jepit tak terbeli, malahan beli daster, tas, dan mainan untuk si kecil. Pernah juga saya mengantar dia ke Pasar Baru untuk beli sandal dan setelah berkelana dari satu toko ke toko lain selama berjam-jam, dengan muka ditekuk mengatakan bahwa modelnya tidak ada yang cocok dan minta diantar ke tempat lain. Oh my, God! Dari sekian puluh toko yang berjajar tak satupun model yang berkenan di hatinya…..rasanya gemas sekali, tapi karena cinta, ya sudah saya turuti saja ( meskipun dalam hati saya mangkel luar biasa…)


Masalah bajupun sering bikin pusing. Kalo dia pake baju baru dan saya ngga ngeh, pasti buntutnya ngambek. Saya dibilang ngga memperhatikan istri, dst, dst…. Padahal maksud saya ngga begitu kok. Wong, bajunya segudang; mana saya hafal yang baru mana yang lama mana…..ha..ha… saya sering jadi ketawa sendiri. Soal penampilanpun demikian. Kalo saya puji dia cantik; dia ngga percaya; rayuan gombal katanya; kalo ngga memuji dianya ngambek, katanya ngga cinta lagi ..wah…pusing!


Belum lagi seringnya dia mengeluh kegemukan, alias ngga pede. Padahal di mata saya dia sudah terlihat perfect. Dengan status sudah menjadi ibu, tubuhnya terbilang ramping. Tapi katanya masih kurang malah pingin diet ketat segala…..lha…memangnya mau jadi papan setrika? Katanya pingin punya penampilan menarik untuk suami, nah saya selaku suami udah merasa fine-fine aja kok masih tetap ngga pede.


Yang juga sering jadi pemicu pertengkaran adalah rasa curiga yang kadang bikin saya pingin tertawa terpingkal-pingkal. Istri saya itu hobi banget nonton telenovela dan sinetron. Kadang saya ikut nemanin dia nonton, hasilnya saat ada adegan suami yang punya selingkuhan, dengan tatapan penuh kecurigaan dia ngomong gini: “Papa ngga kayak gitu kan?!” Huh, sebal rasanya, niat baik ikut nemanin nonton-meski saya sebetulnya alergi sama tontonan model begitu-malah dia jadi curiga sama saya.


Acara ke bengkel pun ngga luput dari kecurigaan istri saya tersayang itu. Kalo saya larang untuk ikut-karena di bengkel panas dan kotor- dia ngambek dan menuduh saya yang bukan-bukan, misalnya punya janji kencan dengan cewek… Ya, sudah sekalian saja saya ajak. Eh, disana dia kepanasan dan baru sebentar aja udah ngambek minta pulang. Kalo saya mau ngumpul bareng sahabat lama, maka wajib bagi saya untuk menyerahkan daftar pengikut acara. Kalo ada satu nama saja yang tak berkenan, jangan harap ijin bisa keluar….. wah, galaknya lebih-lebih dari ibu kos saya dulu…he..he….


HP juga sering lho, jadi masalah. Kalo pas dia nelfon ke HP dan ngga aktif, sudah bisa dipastikan mailbox saya akan penuh dengan omelannya. Lha, di dalam ruang meeting memang ngga ada signal dari sananya kok saya yang didamprat? Ha..ha.. lagi-lagi saya jadi ketawa sendiri.


Begitulah, bagi saya wanita itu ternyata memang sangat sulit dipahami, cinta saja tak cukup untuk memahami mereka, diperlukan pula kesabaran yang tinggi. Adakah perasaan saya ini mewakili para suami yang lain?


Salam :


Seorang suami yang selalu ingin menyenangkan dan lebih memahami istrinya tercinta