Senin, 04 Mei 2009

Pisang Dan Hati

Maryam, guru kelas menganjurkan satu permainan yang sungguh menarik untuk murid-muridnya. Setiap murid diminta membawa tas plastik yang berisi pisang yang tertulis nama orang yang paling mereka benci ke kelas pada esok hari. Jadi, jumlah pisang yang dibawa tergantung kepada jumlah orang yang dibenci.

Keesokan harinya, setiap murid membawa tas plastik berisi pisang masing-masing. Ada yang membawa tiga biji, ada juga lima biji dan paling banyak delapan biji. Semuanya sudah ditulis nama orang yang paling mereka benci.

"Sekarang simpan pisang itu. Jangan lupa bawa ke mana saja kamu pergi selama seminggu. Inilah permainannya. Selepas seminggu, kita akan tahu keputusannya" kata ibu Maryam. Anak-anak tersebut menyimpan pisang masing-masing di dalam tas.

Hari demi hari berlalu, pisang tersebut mulai berbintik-bintik dan akhirnya menjadi busuk . Anak-anak itu mulai merengut dan marah. Mereka tidak menyukai permainan itu lagi kerana selain tas berat, badan berbau busuk. Ada yang menangis, enggan meneruskan permainan.

Seminggu berlalu, pagi-pagi lagi murid-murid Maryam sudah bersorak. Permainan sudah berahir. Tidak ada lagi beban dan bau busuk yang perlu dibawa.

"Okey semua, apa rasanya bawa pisang dalam tas ke sana ke mari selama seminggu?" tanya ibu Mayam. Semuanya serentak mengatakan mereka benci permainan itu. Mereka kehilangan teman, sering diejek dan terpinggirkan. Lebih buruk lagi, terpaksa tidur, makan, mandi, bermain dan menonton TV dengan bau busuk.

"Itulah sebenarnya yang berlaku kalau kita simpan perasaan benci pada orang lain dalam hati. Bau busuk kebencian itu akan mencemari hati dan kita akan membawanya ke mana saja kita pergi. Jika kamu sendiri tidak tahan dengan bau pisang busuk hanya untuk seminggu, cuba bayangkan apa akan jadi kalau kamu simpan kebencian sepanjang hidup kamu" kata ibu Maryam.

Maryam mengingatkan anak muridnya supaya membuang jauh-jauh perasaan benci dari pada membebani hidup. Menyayangi lebih baik darpada membenci. Moralnya, jangan letakkan pisang didalam tas. Jangan simpan kebencian, dendam kesumat dan apa-apa yang buruk dalam hati. Seperti pisang yg makin membusuk, begitu juga hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar