Kamis, 26 Februari 2009

To Forgive Is To Forget

Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib
yang sedang berjalan melintasi gurun pasir.
Di tengah perjalanan, mereka bertengkar,
dan salah seorang menampar temannya.
Orang yang kena tampar merasa sakit hati
tapi dengan tanpa berkata-kata dia menulis diatas pasir;
HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.
Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis,
di mana mereka memutuskan untuk mandi.
Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya
mencoba berenang namun nyaris tenggelam,
dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya.
Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang,
dia menulis di sebuah batu;
HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU.
Orang yang menolong dan menampar sahabatnya bertanya,
"Kenapa setelah saya melukai hatimu,
kau menulisnya di atas pasir,
dan sekarang kamu menulis di batu?
" Temannya sambil tersenyum menjawab,
"Ketika seorang sahabat melukai kita,
kita harus menulisnya di atas pasir agar
angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut.
Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi,
kita harus memahatnya di atas batu hati kita,
agar tidak bisa hilang tertiup angin."
Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat
dan konflik dengan pasangan,
suami/isteri,kekasih, adik/kakak, kolega, dll,
karena sudut pandang yang berbeda.
Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan
dan lupakan masa lalu.
Manfaat positif dari continuous relationship
mungkin jauh lebih besar ketimbang kekecewaan masa lalu.
Nobody's perfect.
Belajarlah menulis di atas pasir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar