Rabu, 04 Maret 2009

Belajar Dari Air

Siklus air adalah simbol kesabaran atas konsensus alam.
Air tidak pernah mengeluh ketika dipanaskan ataupun didinginkan,
bahkan dengan dua kondisi itu ia bisa memberikan manfaat bagi orang orang yang membutuhkannya, dan salah satu sifatnya adalah selalu mengikuti wadah yang ditempatinya.

Namun kandungan air itu sendiri tidak berubah yang menunjukkan keistiqomahan dan fleksibilitas air dalam beradaptasi. Seperti itulah semestinya kita. Dimanapun berada kita harus selalu bisa menyesuaikan diri, beradaptasi dan tidak mudah mengeluh terhadap kondisi yang terjadi dan menimpa pada saat ini, bahkan lebih jauh lagi kita bisa mengisi lingkungan tersebut dengan nilai nilai kebaikan dan tetap memberikan konstribusi dalam keadaan apapun juga. Dan ketika kita berinteraksi di dalamnya, dituntut juga untuk selalu memegang identitas diri yang tidak akan berpengaruh dan bersekutu terhadap sesuatu keburukan.

Bagaikan air yang tak akan bercampur dengan minyak dan hanya bercampur dengan bahan senyawanya. Air juga tidak pernah bisa dibendung dan terbendung. Tertutup satu jalan di depan, ia akan berusaha mencari jalan lain dan terus mencari sampai jalan itu benar benar didapatinya. Air tidak pernah menyia-nyiakan lubang bocor di ember atau di bak sekecil apapun. Ia akan mengalir deras menuju kebebasan bergerak dan keberhasilan. Seperti air tidak seharusnya kita sebagai manusia menyerah pasrah dan putus asa, setiap kali membentur halangan dalam meraih cita cita.

Bagaikan air yang membuat batu berlubang ataupun yang mengikis karang, dengan butiran butiran kecil ataupun desiran buih yang serempak tapi terus menerus tanpa mengenal lelah ataupun berhenti sesaat selama masih terdapat aliran. Begitupun seharusnya kita yang tak kan pernah berhenti tuk selalu berusaha, sekeras apapun tantangan yang ada, jika kita lakukan dengan kesabaran yang tulus dan keikhlasan tentu akan memperoleh hasil. Dan usaha yang dilakukan terus menerus tak kenal henti hingga ajal menjelang.

Belajarlah dari sifat air dalam kehidupan kita, Karena hidup adalah bagaimana kita menulis dan memaknainya . Tapi memang Allah swt lah sang Maestronya. Berjuanglah karena itu kita hidup. Jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu, jadikan ikhlas sebagai niatmu, jadikan tawakal sebagai pengingatmu. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita semua.
Subhanallah, sungguh besar ciptaanNya, yang telah menciptakan bumi, lautan dan segala isinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar