Jumat, 09 Oktober 2009

Papa

Hari ini aku bertemu denganmu di sebuah persimpangan jalan. Hanya sekilas aku melihatmu lewat kaca helm milikku, itupun setelah Adikku berteriak memanggil namamu,
"Papa" panggil adikku
Aku tak bisa berhenti karena lampu hijau didepanku sudah menyala. Hanya bayangmu saja yang sempat aku perhatikan diikaca spion.


Dari yang sempat aku perhatikan kau berada dalam barisan motor terdepan yang menunggu untuk melanjutkan perjalanan karena lampu merah yang menghentikanmu. Aku tersenyum melihat  gayamu yang khas diatas motor Jupiter MXmu.

"Papa" ketika aku ingat kamu ada berbagai hal lucu yang langsung terlintas dibenakku.. Papaku yang perawaknnya Tinggi mengimbangi berat badannya yang kelebihan, Tapi kau tetap percaya diri dengan penampilanmu.

Pernah suatu waktu papaku ditawari obat penurun berat badan dari sebuah MLM dan saat itu juga langsung dibeli dengan harga yang lumayan mahal menurutku. itu juga karna promosi dari keluargaku sampe dia rela buat beli. Menurut Promotornya obat itu akan menampakkan hasilnya jika dikonsumsi selama 1 bulan. Aku ragu ketika mereka bilang hasilnya bisa keliatan dalam sebulan, karena yang aku tau Papaku bukan tipe seorang yang taat aturan apalagi kalu harus membatasi cara makannya....hhhmmm....berat kayaknya.

Tapi dia berusaha berkat dorongan Istri dan Anak anaknya yang memberikan dia semangat bertahan.. Hari pertama dan Kedua belum terasa efeknya obatnya, karna selama 2 hari Papaku sibuk ngurus bisnisnya jadi makan gak kepikiran lagi. Hari ke Tiga dan Keempat sudah  mulai terasa tapi sedikit ada perubahan pola makannya (maksudnya papaku mulai suka hanya makan sedikit). Hari ke Lima dan Keenam terasa banget kalau papaku sudah mulai menyerah karna dia mulai membayangkan makan makanan enak.

Hari Ketujuh waktu Arisan keluarga di rumah tanteku berat badan Papaku turun 5 kilo. Saat itu aku liat Sepertinya dia pengen makan semua makanan yang dimeja...hehehehe.  Tapi seluruh keluargaku yang hadir menyemangati dia untuk terus bertahan. Al hasil di Arisan itu Papaku hanya makan Ilabulo dan es buah.. Aku jadi sedih liat Papa, karena kita Anak Anaknya tidak pernah dibatasi harus makan apa.

"Kalau suka Dimakan" itu yang jadi Motto Papaku. Bahkan ketika aku sakit types kata Dokter gak bisa minum es, papa yang membolehkan.
Begini Katanya" Kalu dia mati karna sakit ini,  trus tidak sempat minum es siapa yang bertanggung jawab??" otomatis dokternya langsung diam mendengarnya... hahaha pertanyaan yang Ok buat dokternya.

Setelah pulang dari Arisan Keluarga Papaku berhenti mengkonsumsi obat itu.. Dan langsung saja dia kerumah makan, Pesan sate sama makanan kegemaranya. akhirnya pertahanannya jebol pada hari ke tujuh dan hal itu sudah aku prediksikan sebelumnya.

teman teman mau tau gak kenapa dia berhenti?? alasannya karena Dia sudah  terbiasa dengan berat badannya yang sebelummnya. dan dia merasa kurang nyaman ketika orang lain mengomentari  berat badannya yang  turun. Dan hal yang terpenting adalah dia merasa Sangat Tidak Tampan lagi ketika badannya Kurus... hehehehe alasan yang masuk akal  bagiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar